Search This Blog

Krisis Generasi Penerus, Rantai Pemasok Otomotif Jepang Terancam

Tokyo, KompasOtomotif – Produsen dan penghasil komponen utama mobil di Jepang harus bersiap pusing menghadapi permasalahan baru yang datang. Kali ini menyoal perusahaan pemasok level kecil dan menengah yang kondisinya rentan ambruk karena krisis penerus dan kondisi pasar otomotif domestik Jepang yang sudah tidak stabil.

Mengutip Nikkei, Senin (8/1/2018) saat pada pimpinan perusahaan pemasok atau pemiliknya sudah berusia tua dan kurang termotivasi lagi. Ini disebut memberikan masalah pada kualitas produk.

Inilah kenyataan baru di Jepang, di mana hampir 1,3 juta perusahaan kecil dan menengah diperkirakan berada dalam bahaya untuk gulung tikar pada 2025. Masa depan genting pemasok menimbulkan kekhawatiran bagi industri otomotif yang bergantung pada mereka.

Dari semua perusahaan pemasok kecil dan menengah, ada lebih dari 60 persen pemiliknya akan berusia 70 tahun pada 2025. Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang memperkirakan kalau 1,27 juta pemilik tersebut belum menemukan siapa pun untuk meneruskan bisnis mereka.

Setengah dari seluruh perusahaan kecil dan menengah, memilih untuk tutup, ini bisa mengancam 6,5 juta pekerjaan dan 22 triliun yen tau Rp 2.604 triliun proyeksi hitung-hitungan GDP sampai 2025.

Baca juga : Kemenperin Genjot Pengembangan IKM Komponen Otomotif Lokal

Ilustrasi komponen otomotif.Ghulam/KompasOtomotif Ilustrasi komponen otomotif.

Namun, tidak semua perusahaan memiliki kondisi kritis. Sebuah survei yang dilakukan pada bulan Oktober oleh Teikoku Databank menemukan bahwa hanya 13,6 persen dari sekitar 10.000 perusahaan melihat suksesi bisnis sebagai prioritas utama.

"Ketika sampai pada industri otomotif, banyak pembuat suku cadang bediri tahun 1960-an dan 1970-an, periode pertumbuhan industri mobil (domestik Jepang) yang pesat. Kemudian sekarang, mereka mulai mendekati sebuah masa di mana harus menyerahkan bisnis kepada generasi muda," ujar Tadashi Nishioka, Profesor di Universitas Hyogo di Jepang barat.

"Ini masalah serius," kata Nishioka.

Akuisisi dan Masalah Baru

Jika suksesi keluarga sudah tak lagi bisa jadi pilihan, merger dan akuisisi bisa menjadi solusi, tapi pemasok komponen harus menghadapi tantangan unik.

"Pembuat komponen, terutama yang kecil membeli bahan dari sejumlah kecil pemasok reguler dan menjual produk hanya kepada beberapa klien biasa, dan sulit bagi mereka untuk menemukan perusahaan baru mau mengakuisisi mereka," ujar Tsuneo Watanabe, seorang pejabat eksekutif di Nihon M&A Center.

Salah satu pemilik perusahaan komponen kelas menengah sempat mengatakan, kalau dirinya telah mengalihkan saham perusahaan tersebut kepada anak laki-lakinya. Namun kondisi saat ini memang sulit karena pertumbuhan operasinya di pasar domestik sudah tidak lagi stabil.

Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).Febri Ardani/KompasOtomotif Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).

Ekspansi ke Indonesia

Kondisi pemasok kecil dan menengah yang sedang sekarat di Jepang, karena menua, kehilangan penerus, ketinggalan teknologi bahkan pasar otomotif mereka yang tak lagi stabil membuat para pemangku kepentingan mulai putar otak untuk mencari pasar baru.

Dari banyak proyeksi, pasar Indonesia masih punya potensi tumbuh sangat besar, lantaran rasio kepemilikan mobil yang masih sangat kecil saat ini, ditambah lagi dengan fenomena bonus demografi yang akan mencapai kulminasinya pada 2030.

Realisasinya sudah tampak, di mana pada Agustus 2017 lalu, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bersama Jepang, menyepakati pendirian perwakilan pemerintah Prefektur Aichi di Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut sat itu, tujuannya untuk memudahkan atau memfasilitasi para investor dari Aichi yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Melalui kantor representatif itu, harapannya akan ada peningkatan investasi.

Ini membuka keran bagi industri kecil dan menengah (IKM) otomotif Jepang untuk investasi ke dalam negeri. Mungkin tampak positif dari sisi investasi, tapi bagaimana nasib IKM otomotif lokal, yang menggantungkan hidup di dalam negeri?

Let's block ads! (Why?)

Baca Selanjut nya http://otomotif.kompas.com/read/2018/01/08/154500615/krisis-generasi-penerus-rantai-pemasok-otomotif-jepang-terancam

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Krisis Generasi Penerus, Rantai Pemasok Otomotif Jepang Terancam"

Post a Comment

Powered by Blogger.