Jepang, Raksasa Otomotif yang Ikutan Tumbang di Piala Dunia

Jakarta -

Jepang merupakan salah satu negara besar yang juga dikenal sebagai raksasa otomotif di dunia. Banyak merek-merek mobil ternama muncul dari sana. Sebut saja Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubishi, dan sederet merek mobil berasal dari Negeri Sakura.

Jepang tak hanya jago kandang. Artinya mobil merek Jepang bukan hanya laris di kawasan Benua Asia saja melainkan juga di berbagai belahan dunia.

Kesedihan fans Jepang saat timnasnya kalah dramatis dari Belgia Foto: Dok

Namun, jago membuat mobil tidak berarti jago dalam segala hal. Misalnya dalam hal sepak bola. Jepang yang juga berlaga di Piala Dunia harus rela terdepak secara dramatis dari babak 16 besar setelah takluk dari Belgia 3-2. Padahal Jepang sempat unggul lebih dulu 2 gol.

Pada pertandingan di Rostov Arena, Selasa (3/7) dinihari WIB, Belgia dan Jepang bermain tanpa gol di sepanjang babak pertama. Usai turun minum, Jepang di atas angin setelah unggul dua gol dalam selang empat menit berkat gol Genki Haraguchi dan Takashi Inui.

Usai laga melewati sejam, Belgia memperkecil skor setelah Jan Vertonghen membobol gawang yang dijaga Eiji Kawashima. Masuknya Marouane Fellaini membawa angin segar bagi the Red Devils karena tandukannya sukses menyamakan kedudukan di menit ke-74.

Saat pertandingan tampak akan berlanjut ke babak tambahan waktu, pemain pengganti Nacer Chadli menjadi pembeda. Sontekan Chadli dari jarak dekat memastikan kemenangan Belgia di akhir injury time sekaligus mematahkan hati Samurai Biru.

Jepang mengikuti jejak raksasa otomotif lain Jerman yang sudah terlebih dahulu tumbang di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018. Jerman bahkan tak sempat mencicipi berlaga di babak 16 besar.

Jerman yang biasanya menjadi langganan di Piala Dunia ini saat kalah kemarin harus mengakui keunggulan Korea Selatan.

Meski mengalahkan Jerman, produsen otomotif lain asal Asia Korea Selatan juga tidak bisa melanjutkan perjalanannya di Piala Dunia 2018 setelah tersisih kalah poin di fase grup. (dry/ddn)

Let's block ads! (Why?)