Search This Blog

Segmen Otomotif Tekan Laba Astra Kuartal I jadi Rp4,98 T

Jakarta, CNN Indonesia -- PT Astra Internasional Tbk (ASII) mencetak laba bersih sebesar Rp4,98 triliun pada kuartal I 2018. Capaian tersebut turun tipis dua persen dibanding capaian periode yang sama tahun lalu, Rp5,08 triliun. Penurunan laba bersih berimbas pada laba bersih yang didistribusikan ke pemilik saham yaitu dari Rp125 per lembar saham menjadi Rp123 per lembar saham.

Direktur Utama Astra Prijono Sugiarto mengungkapkan kinerja perusahaan menurun pada sebagian segmen bisnisnya, terutama pada segmen otomotif dan agribisnis.

"Penurunan (di segmen otomotif dan agribisnis) ini lebih tinggi dari pada peningkatan kinerja pada segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (24/4).

Tercatat, lama bersih yang diatribusikan kepada induk usaha dari sektor otomotif hanya Rp2,1 triliun atau turun delapan persen secara tahunan. Hal ini disebabkan karena ketatnya kompetisi di pasar mobil.


Prijono mengungkapkan penjualan mobil nasional meningkat tiga persen menjadi 292 ribu hingga akhir Maret 2018. Namun, penjualan nasional mobil Astra malah minus 12 persen menjadi 142 ribu unit akibat kompetisi yang semakin ketat. Akibatnya, pangsa pasar perusahaan menurun dari 57 persen menjadi 49 persen.

Sementara, penjualan sepeda motor nasional meningkat sebesar empat persen menjadi 1,5 juta unit di mana 1,1 juta unit berasal dari penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM). Penjualan motor perusahaan relatif stabil disebabkan oleh pengelolaan investori dalam rangka peluncuran beberapa model baru.

Kendati demikian, pangsa pasar motor Astra menurun dari 77 persen menjadi 73 persen.

Di sektor agribisnis, laba bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) merosot 55 persen menjadi Rp283 miliar. Penurunan laba bersih disebabkan oleh melandainya hargga minyak kelapa sawit (CPO).


"Harga rata-rata minyak kelapa sawit menurun sebesar 12 persen menjadi Rp7.855 per kilogram (kg), sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat 17 persen menjadi 480 ribu ton," katanya.

Di sektor jasa keuangan, laba bersih juga tercatat turun enam persen menjadi Rp1,06 triliun. Hal ini disebabkan oleh penurunan konstribusi dari PT Bank Pertama Tbk.

Tercatat, laba bersih Bank Permata merosot dari Rp453 miliar pada Maret 2017 menjadi Rp164 miliar. Namun, rasio kredit bermasalah kotor (gross NPL) dan bersih masih relatif stabil, masing-masing sebesar 4,6 persen dan 1,7 persen.

"Hasil kinerja kuartal pertama tahun lalu Bank Permata diuntungkan oleh one-off gain atas penjualan kredit bermasalah," jelasnya.


Sektor bisnis pembiayaan konsumen Grup juga tercatat turun lima persen menjadi Rp19,7 triliun. Kontibusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan roda empat merosot 17 persen menjadi Rp225 miliar akibat meningkatnya provisi kerugian pembiayaan pada segmen low cost green car.

Di sisi lain, laba bersih dari segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melejit 68 persen menjadi Rp1,5 triliun. Peningkatan kinerja terjadi seiring penguatan kinerja bisnis mesin konstruksi dan kontraktor penambangan serta kegiatan pertambangan, sebagai dampak dari kenaikan harga batu bara.

Laba bersih dari salah satu perusahaan alat berat, PT United Tractors Tbk tercatat naik 69 persen menjadi Rp2,5 triliun.

"Grup Astra diperkirakan terus mendapat keuntungan dari harga batu bara yang stabil, sementara persaingan di pasar mobil diperkirakan semakin meningkat," imbuh Priyono.


Sementara, divisi infrastruktur dan logistik Grup harus menelan kerugian sebesar Rp23 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Padahal, pada akhir Maret 2017, lini bisnis ini masih bisa mencetak untung bersih sebesar Rp67 miliar.

"Hal ini disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol Cikopo-Palimanan yang diakuisisi Grup pada semester pertama tahun 2017," terang dia.

Lebih lanjut, pendapatan bersih konsolidasi perusahaan melejit 14 persen menjadi Rp55,8 triliun, seiring dengan kenaikan pendapatan dari lini bisnis alat berat, pertambangan dan otomotif. Adapun nilai aset bersih per saham per akhir Maret 2018 sebesar Rp3.186 dari Rp3.058. (bir)

Let's block ads! (Why?)

Baca Selanjut nya https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180424181515-92-293222/segmen-otomotif-tekan-laba-astra-kuartal-i-jadi-rp498-t

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Segmen Otomotif Tekan Laba Astra Kuartal I jadi Rp4,98 T"

Post a Comment

Powered by Blogger.