Daihatsu Perkirakan Pasar Otomotif Sulsel Turun 13,5%

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Market otomotif dari data Police Registration (Polreg) 25 Samsat di Sulsel tercatat pada 2015 total mobil yang laku 36.860 unit.

Angka tersebut turun 1.003 unit pada 2016 di angka 35.857 unit. Sedangkan per Oktober 2017 pejualan mencapai 25.854 unit.

Rata-rata perbulan, penjualan mobil di 2015 mencapai 3.071 unit, 2016 rerata turun 2.988 unit, di 2017 pun demikian turun hingga doubel digit 13 persen di angka 2.585 unit.

Kepala PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (DSO) Wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT), Kroda Kalantara yang ditemui di sela media gathering All New Terios di Portable Coffee & Co Jl Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (13/12) mengakui market otomotif sedang menurun.

"Secara IBT, market pasar all merek per 2016 sekitar 59 ribu unit. Angka tersebut turun bila dibandingkan 2015 mencapai 65 ribu. Realisasi hingga Oktober 2017 mencapai 43,8 ribu unit, akhir tahun kita target bisa di angka 52 ribu unit atau turun sekitar 11,1 persen," ujar Kroda sapaanya.

Kenapa pasar otomotif Sulsel turun? "Ada beberapa faktor penyebabnya, selain pertumbuhan ekonomi Sulsel turun, beberapa komuditi unggulan naik, prioritas Presiden Jokowi ke Infrastruktur pun mempengaruhi penjualan," katanya.

Tahun ini, segmen LCGC menjadi primadona di Sulsel. Total penjualan unit hingga Oktober 2017 di Sulsel mencapai 8.588 unit dengan komposiai LCGC Hatch Back 3.815 unit dan LCGC MPV 4.773.

"LCGC MPV seperti Sigra mendominasi, tahun lalu penjualannya hanya 3.263. Peningkatannya mencapai 18,5 persen," katanya.

Segmen MPV Low Bonnet, Pickup Low, LCGC Hatch Back semua mengalami penurunan.

Bagaimana dengan pasar otomotif si Sulsel 2018? "Tahun depan kita sulit predikai. Soalnya tahun politik, tahun piala dunia, uang kemungkinan besar berputar di sana. Namun kita tetap optimis," katanya. (*)

Let's block ads! (Why?)